Batik Nusantara
Sumatra
1. Batik Aceh
Batik Aceh mengeluarkan warna-warna yang cenderung berani, merah, hijau,
kuning, merah muda. Biasanya motif batik Aceh yang tertera pada kain
melambangkan falsafah hidup masyarakatnya. Motif pintu misalnya,
menunjukkan ukuran tingi pintu yang rendah. Motif tolak angin menjadi
perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap rumah adat, motif ini
mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima
perbedaan. Motif bunga jeumpa-bunga kantil, diambil karena banyak
terdapat di aceh. Kuatnya pengaruh islam juga turut mewarnai motif-motif
batik diantaranya ragam hias berbentuk sulur, melingkar, dan garis.
2. Batik Bengkulu
Kain Besurek, Batik Kanganga (Batik Rejang Lebong). Kain Besurek
memiliki motif khas yang bernuansa kaligrafi Jambi dan Cirebon. Adopsi
ini akhirnya membentuk sebuah desain batik khas Bengkulu. Batik Kanganga
memiliki motif khas yaitu berupa huruf asli Rejang. Motif kain besurek
yang bertuliskan huruf arab yang dapat dibaca, kain ini sangat sakral,
terutama pada pemakaian kain upacara adat pengantin dan untuk menutupi
mayat. Kain jenis ini biasanya berbentuk kerudung wanita calon pengantin
yang digunakan untuk upacara ziarah ke makan para leluhur. Kain jenis
ini tidak boleh dipergunakan secara sembarangan.
3. Batik Jambi
Batik Kerinci (daerah Barat Jambi). Kain dasar batik Jambi diberi
pewarna alami dari tanaman dan buah-buahan seperti getah kayu dan saga.
Warna khas : merah, kuning, biru, hitam. Motif batik Jambi pada umumnya
diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan dan aktivitas sehari-hari
warga Jambi. Motifnya satu-satu atau biasa disebut ceplokan. Motif batik
Jambi yang sangat terkenal adalah motif kapal sanggat, kuau berhias,
durian pecah, merak ngeram, tampok manggis.
4. Batik Padang.
Warna batik Padang kebanyakan hitam, kuning, merah, ungu. Polanya
Banyumasan, Indramayuan, Solo, Yogya.
5. Batik Riau,
Di Riau ada batik Batik Selerang yang sayangnya kabarnya sudah
menghilang dan Batik Tabir. Batik Tabir warnanya lebih terang dan cerah
seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motif batik Riau adalah bunga
bintang, sosou, cempaka, kenduduk Itu sekilas tentang batik di Sumatera.
Bagaimana di Jawa? Ups, jangan ditanya lagi. Katanya, batik terlahir di
tanah Jawa. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan
keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di
masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi perempuan.
_____________________________________________________
Jawa Barat
1. Batik Banyumas
Batik Banyumas biasa sering disebut dengan batik Banyumasan. Warna khas
batik Banyumasan yaitu coklat gelap. Batik Banyumasan juga dominan
dengan warna hitam dan kuning keemasan Typical batik Banyumasan
terinspirasi dari gaya batik Yogya, Solo dan Lasem. Kain batik
Banyumasan yang asli dicap bolak-balik.
2. Batik Ciamis
Sedangkan untuk motif Batik Ciamis adalah campuran dari batik Jawa
Tengah dan pengaruh daerah sendiri terutama motif dan warna Garutan.
3. Batik Cirebon
Di Cirebon terdapat Batik Pesisiran, Batik Keratonan dan Batik Trusmi.
Warna kain secara garis besar cerah dan ceria, merah, pink, biru langit,
hijau pupus. Warna batik tradisional terpusat pada tiga warna yaitu
krem, hitam, dan cokelat. Batik Keratonan biasanya berwarna coklat soga
atau keemasan.
Batik Pesisir dipengaruhi oleh budaya Cina. Motifnya lebih bebas,
melambangkan kehidupan masyarakat pesisir yang egaliter. Motifnya banyak
ditandai dengan gambar flora dan fauna seperti binatang laut dan darat,
ikan, pepohonan, daun daunan. Batik Pesisiran : Batik bethetan Kedung
Wuni Pekalongan, Motif Sarung Cirebonan, Bethetan Demak.
Batik keraton dipengaruhi oleh Hindu dan Islam. Motifnya cenderung
berupa batu-batuan (wadas), kereta singa barong, naga seba, taman arum
dan anyam alas. Batik Keratonan : Motif Ganggang .
Dua motif Cirebon yang terkenal adalah Corak Singa Wadas dan Mega
Mendung. Motif Singa Wadas adalah corak resmi kesultanan Cirebon
(Kasepuhan) yang memperlihatkan bentuk Singa Barong dari keraton
Kasepuhan. Motif ini kental dengan warna coklat, hitam dan krem.
Motif Mega Mendung yang tidak ditemui di daerah lain, yaitu motif
berbentuk awan yang bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai
pada gambar utama. Motif ini mendapat pengaruh dari keraton-keraton di
Cirebon. Motif ini kaya akan warna merah, biru, violet, dan keemasan.
4. Batik Garut atau Garutan
Warna cerah dan penuh pada sisi lainnya, menjadi ciri khas batik
Garutan. Didominasi warna dasar krem atau gading (gadingan), biru, dan
soga agak merah. Adanya warna ungu pada corak / desain batik garutan.
Motif batik Garutan adalah Limar, Merak Ngibing yang menggambarkan
sepasang burung merak sedang menari. Kemudian ada corak bulu ayam yang
memperlihatkan ekor ayam yang panjang dan dilengkung setengah lingkaran.
Selain itu, ada juga lereng adumanis, lereng suuk, lereng calung,
lereng daun, cupat manggu, bilik, sapu jagat, lereng peteuy dan lainnya.
Motif-motif yang dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam
hiasnya. Bentuk-bentuk lain dari motif batik Garut adalah flora dan
fauna. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk
kawung atau belah ketupat.
5. Batik Indramayu : Batik Dermayon , Batik Paoman
Awalnya Batik Paoman hanya memiliki dua warna, yakni warna kain dan
warna motif. Warna motif pun masih tradisional, seperti biru tua atau
coklat tua. Kini warna-warna pada Batik Paoman lebih beragam.
Ciri yang menonjol dari Batik Indramayu adalah ragam flora dan fauna
diungkap secara datar, dengan banyak lengkung dan gari-garis yang
meruncing (riritan), latar putih dan warna gelap dan banyak titik yang
dibuat dengan teknik cocolan jarum, serta bentuk isen-isen (sawut) yang
pendek dan kaku. Motif wadasan, iwak ketong, parang rusak. Motif-motif
batik di Indramayu, banyak mendapat pengaruh besar dari gambar atau
kaligrafi dari kawasan Arab, Cina atau daerah Jawa Tengah/Jawa Timur.
Mayoritas motif batik yang digunakan pada Batik Indramayu menggambarkan
kegiatan nelayan di tengah laut.
Beberapa motif batik yang mencirikan motif Batik Pesisir khas Indramayu
di antaranya adalah Etong (ikan, udang, cumi, kepiting, dll), Kapal
Kandas, Ganggeng (ganggang laut), Kembang Gunda (tumbuhan yang hidup di
pinggir pantai), dan Loksan. Motif batik khas Indramayu juga ada yang
menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti Motif Swastika, Motif Merak
Ngibing, Motif Kereta Kencana, dan Motif Jati Rombeng.
Ragam hias geometris pada Batik Indramayu, antara lain: banji, kembang
kapas, sijuring, pintu raja, obar-abir dan kawung.
6. Batik Sumedang atau Batik Kasumedangan
Dengan warna kain merah, motif batik Kasumedangan yaitu berpola ceplokan
motif utama pada latar vertikal, horisontal atau polos, dan menemukan
makna-makna simbolis dari motif-motif tersebut.
7. Batik Tasikmalaya : Batik Tasikan, Batik Karajinan (Wurug), Batik
Sukaraja/Sukapura
(Batik tulis khas tasikmalaya) Warna dasar kain merah, kuning, ungu,
biru, hijau, orange dan soga. Dan warnanya cerah namun tetap klasik
dengan dominasi biru. Batik Sukapura : berciri khas warna merah, hitam,
coklat.
Motifnya kental dengan nuansa Parahyangan seperti bunga anggrek dan
burung, selain itu ada juga motif Merak-ngibing, Cala-culu, Pisang-bali,
Sapujagat, Awi Ngarambat.
Batik Tasik memiliki kekhususan tersendiri yaitu bermotif alam, flora,
dan fauna. Batik Tasik hampir sama dengan Batik Garut hanya berbeda dari
warna, Batik Tasik lebih terang warnanya.
Oh iyah, di Banten juga ada batiknya sendiri. Hampir saja saya
terlupakan untuk menjelaskannya.
8. Batik Banten
Motif khas Banten yaitu motif datulaya, dasar belah ketupat berbentuk
bunga dan lingkaran dalam figura sulur-sulur daun dengan warna dasar
biru, variasi motif pada figura sulur-sulur daun berwarna abu-abu pada
dasar kain warna kuning. Sebenarnya ada 75 ragam hias batik Banten tang
berbentuk tumpal dan belah ketupat, namun sekarang hanya 12 motif yang
diproduksi yaitu : datulaya, pamaranggen, pasulaman, kapurban,
pancaniti, mandalikan, pasepen, surasowan, kawangsan, srimanganti,
sabakingking, dan pejantren.
Datulaya berasal dari kata Datu dan Laya. Datu berarti pangeran dan
Laya adalah tempat tinggal
Yuuk kita pindah ke Jawa Tengah, jangan bosan yah untuk terus menyimak.
Di Jawa Tengah ada batik Brebes atau dikenal dengan nama batik salem,
batik Karanganyar, batik Klaten, batik Lamongan, batik Lasem, batik
Pekalongan, batik Purworejo, batik Semarang, batik Solo, batik Sragen
dan batik Tegal.
_____________________________________________________
JawaTengah
1. Batik Karanganyar.
Sejarah dan pengembangannya batik di Kabupaten Karanganyar mengalami
perkembangan yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat
laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi,
wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak
lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti
yang kita kenal sekarang ini.
2. Batik Lasem
Batik Tiga Negeri Warna dasar kain beige, kuning. Dengn kombinasi warna
corak merah, biru, kuning, hijau. Corak atau motifnya flora, fauna, naga
3. Batik Pekalongan
Warna kain beragam dan cerah, merah, kuning, hijau, biru, merah muda,
dll. Warna Batik Pekalongan yg pertama kali muncul adalah warna merah
bata dan coklat. Motif batik Pekalongan kuno adalah motif yang dipakai
saat pertama kali batik Pekalongan muncul. Motif ini biasanya berbentuk
tentara Belanda atau orang Belanda dengan segala atributnya, atau bahkan
berbentuk motif tank tentara. Motif Pekalongan sekarang lebih cenderung
ke motif bunga atau biasa masayarakat menyebutkan motif buketan.
4. Batik Semarangan
Didominasi warna coklat dan hitam, kuning dan hijau dengan motif sarung
kepala pasung
5. Batik Solo
Batik Saudagaran Didominasi warna soga (coklat) dan biru tua. Motif
batik Solo adalah sidomukti, sidoluruh, lereng. Motif batik Kebumen
adalah pohon-pohon, burung-burungan. Motif-motif yang dilarang dibuat
atau motif larangan adalah : motif Parang Barong, Parang Rusak dan Udan
Liris.
Desain batik saudagaran terkesan berani dalam pemilihan bentuk,
stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warnanya.
Batik saudagaran muncul di daerah Surakarta dan Yogyakarta.
6. Batik Tegal
Batik Tegalan Warna dasar kain hitam dan putih. Batik tegalan didominasi
warna coklat dan biru. Ciri khas lain batik Tegalan adalah
berwarna-warni. Corak gambar atau rengrengan besar dan melebar. Motifnya
banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan
masyarakat di kota Tegal. Motif Grudo (Garuda) dengan warna terang yang
mempertontonkan bentuk-bentuk sayap burung garuda dan motif Gribigan
dengan bentuk khas anyaman bambu dalam warna agak gelap. Motif lainnya
seperti kuku macan, tapak kebo, beras mawur, ukel, batu pecah, kotakan,
cecek awe, tambangan, grandilan, sawo rembet, buntoro, karung jenggot,
kopi pecah, corak daun teh, poci, cempaka putih, benang pedhot, mayang
jambe.
7. Batik Yogyakarta
Batik Tha Thit (Gunung Kidul), Batik Geringsing (Dusun Pijenan), Batik
Bantulan (Bantul) Warna dasar kain putih, motif kain didominasi warna
coklat tua,dan hitam. Sedangkan Batik Tulis Giriloyo kainnya berwarna
dasar hitam. Ada 400 motif batik khas Yogyakarta.
Motif batik klasik Yogya yaitu motif parang, motif geometri, motif
banji, motif tumbuhan menjalar, motif tumbuhan air, motif bunga, motif
satwa dalam alam kehidupan, babon angrem, mendut, wahyu tumurun, pisang
bali, dll.
Motif yang biasa dipergunakan :seperti sido asih, keongan, ciptoning,
keleng alus, sidomulyo, mukti, sidomukti. Motif yang dilarang dibuat
atau batik larangannya adalah : motif semen seperti semen ageng dan
ragam hias peksi huk
_____________________________________________________
Jawa Timur
1. Batik Banyuwangi
Batik Gajah Uling Dasar kain berwarna putih dengan motif gajah uling.
Gajah uling dari kata gajah dan uling yaitu sejenis ular yang hidup di
air, semacam belut. Ciri itu berbentuk seperti tanda tanya yang secara
filosofis merupakan bentuk belalai gajah dan sekaligus bentuk uling.
Motif lain yang terdapat pada kain batik Banyuwangi yaitu kupu - kupu,
suluran (sejenis tumbuhan laut), manggar (buah pinang/bunga kelapa)
2. Batik Madura
Batik Tanjungbumi, Batik Genthong, Batik Tulis Kristal Warna yang
digunakan kebanyakan diambil dari alam. Untuk warna merah hati diambil
dari tanaman kaktus, hijau tua dari pohon mondo, serta warna hitam yang
merupakan campuran dari warna merah, hijau dan merah Batik Madura
mengandalkan corak bunga yang unik dengan daun-daunan. Di daerah ini
terdapat beberapa motif batik tertua yakni ramok, tasikmalaya, sebar
jagab, rumput laut, okel dan panji lintrik.
3. Batik Mojokerto
Batik Kalangbret Dasarnya berwarna putih dan warna coraknya coklat muda
dan biru tua. Batik Majan dan Simo, warna babarannya merah menyala
4. Batik Pacitan: Batik Parikesit
Batik tulis khas Pacitan tergolong jenis klasik seperti motif sidomulyo,
sekar jagat, semen romodan kembang-kembang.
5. Batik Ponorogo
Batik Cap Mori Biru (Batik Kasar) Yang membuat batik ponorogo terkenal
adalah karena pewarnaan nilanya yang tidak luntur. Motif batik Ponorogo
adalah ragam hias burung dan bunga
6. Batik Sidorajo
Corak batik Sidoarjo mengandalkan warna kuning dan merah bata
7. Batik Tuban
Batik Gedog Warna batik Gedog agak kegelap gelapan. Motif batik
didominasi motif burung dan bunga. Motif batik Gedog yaitu panjiori,
kenongo uleran, ganggeng, panji krentil, panji serong, dan panji komang.
Tiga motif terakhir dahulu hanya dipakai oleh pangeran dan batik motif
panji krentil berwarna nila diyakini dapat menyembuhkan penyakit.
8. Batik Tulungagung
Berwarna sogan (coklat) dan biru tua (wedelan).
Dengan motif Lung (tumbuhan) dan bunga dengan latar atau dasa cecek yang
merupakan ciri khas Batik Tulungagung. Ragam hias batik khas daerah
Tulungagung adalah motif perpaduan dari motif truntum dengan motif
ceplok atau kotang. Sehingga merupakan motif baru.
Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ
Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar